Sistem Tetes merupakan sistem hidroponik yang
sering digunakan karena sistem operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk mengontrol pompa. Pada saat
pompa dihidupkan, pompa mengalirkan air yang bercampur dengan nutrisi kemudian
nutrisi tersebut menetes ke masing-masing tanaman melalui selang yang
ditancapkan disamping tanaman tersebut dan selang tersebut menembus sampai
keakar tanaman (hanya menembus media tanam saja, bukan tanamannya yang ditembus
oleh selang tersebut) sehingga nutrisi langsung menuju keakar tanaman. Agar tanaman dapat berdiri tegak, tanaman
ditopang menggunakan media tanam lain seperti cocopit, sekam bakar, ziolit,
pasir, dll.
Gambar 2. Ilustrasi sistem
tetes ( Drip Sistem) (Sumber: klinikhidroponik.com)
Ada terdapat 2 jenis Drip sistem yaitu Recovery
Drip dan Non-Recovery Drip. Pada Recovery
Drip Sistem larutan nutrisi yang merupakan hasil dari sisa tetesan
yang keluar dari net pot dikumpulkan kembali ke dalam bak penampung untuk
digunakan lagi. Sistem recovery memungkinkan penggunaan larutan
nutrisi lebih efisien karena larutan nutrisi tidak ada yang terbuang, semua
diputar kembali ketanaman. Oleh karena itu sistem ini memungkinkan penggunaan timer
yang lebih murah karena sistem recovery ini tidak membutuhkan
kontrol yang terlalu tepat untuk pengaturan siklus airnya.
Pada Non-Recovery Drip Sistem tidak
dilakukan penampungan kembali untuk larutan nutrisi yang merupakan hasil atau
sisa dari tetesan nutrisi yang menuju akar. Sistem non-recovery membutuhkan
timer yang lebih presisi/tepat karena dengan pengaturan siklus air nutrisi
yang tepat dapat memastikan tanaman mendapatkan cukup larutan nutrisi, dan
larutan nutrisi yang merupakan sisa dari tetesan dapat diminimalkan. Sistem non-recovery
membutuhkan perawatan yang lebih sedikit karena sisa larutan nutrisi tidak
kembali ke bak penampung sehingga nutrisi dan pH di bak penampung tidak berubah,
berbeda dengan sistem recovery yang cenderung akan mengalami perubahan pH
karena adanya silklus perputaran nutrisi dari bak penampungan menuju ke tanaman
dan kembali lagi kedalam bak penampungan. Hal ini berarti bak penampung
dapat diisi dengan larutan nutrisi yang telah diatur pH-nya kemudian
dapat ditinggal sampai ketika dibutuhkan pencampuran lagi.
Alat-alat yang dibutuhkan:
- Selang air
- Pompa air/pompa kolam ikan
- Alat khusus penetes
- Pot/polybag
- Media tanam
- Wadah atau bak air sebagai penampung sisa nutrisi
Kelebihan Drip Sistem:
- Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus dan langsung menuju akar tanaman
- Lebih menghemat air dan nutrisi karena diberikan sedikit demi sedikit
- Lebih efisien penggunaan air dan nutrisi karena tetesan langsung menuju ke akar
- Biaya yang dibutuhkan relatif murah
Kekurangan Drip Sistem:
- Oksigen akan susah didapatkan tanaman jika media tanam terlalu padat
- Penggunaan bak penampung tidak akan terlalu menghemat air dan nutrisi karena lebih banyak hilang terserap tanaman, tertahan pada media, atau penguapan
0 Response to "Sistem Tetes (DRIP SISTEM)"
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung, silahkan tinggalkan komenter jika terdapat pertanyaan mengenai hidroponik.